Waah.. kalau dilihat dari judulnya kayanya seru, mau tahu pembahsannya..
berikut ini : selamat membacaa :D
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manusia dan lingkungan merupakan
kesatuan yang tidak bisa terpisahkan, kita hidup dibumi ini selalu memiliki
ketergantungan satu sama lain, dan banyak hal yang kita tidak ketahui. Semua aktifitas
manusia dalam kehidupan sehari-haripun tidak terlepas dari fenomena alam.
Banyak peristiwa yang kita anggap biasa bisa menjadi luar biasa. Karena
kekuasaan Tuhan itulah hidup kita menjadi penuh dengan warna.
Fenomena alam yang tersebar di dunia ini
salah satunya merupakan fenomena fisis yang berkaitan dengan fisika. Hakikat
fisika adalah fisika bukan hanya sekedar kumpulan fakta dan prinsip tetapi
lebih dari itu fisika juga mengandung cara-cara bagaimana memperoleh fakta dan
prinsip tersebut beserta fisikawan dalam melakukannya. Konsep fisika atau ilmu
fisika akan bernilai guna bagi manusia jika ilmu fisika sudah diwujudkan dalam
teknologi.
Bukan hanya dari peralatannya tapi
barang-barang yang dihasilkan di zaman sekarang ini pun dapat mengandung ilmu
fisika. Hal kecil yang tidak kita sadari salah satunya berlian yang memiliki
kilauan sangat indah dan memiliki daya jual tinggi. Penulis mengambil judul
tersebut, karena ingin menunjukkan kepada pembaca bahwa kilauan yang dihasilkan
sebuah berlian tidak semata-mata terjadi begitu saja, tetapi ada sebuah konsep
fisika yang berlaku padanya.
Kilauan
yang membuat semua tertarik ingin memiliki sebuah benda bernama berlian. Berlian
berasal dari bahasa Yunani, yakni “Adamas”
yang berarti “logam yang paling keras.” Berlian merupakan batu mulia yang
paling berharga, yang memiliki keindahan warna prismatik serta kekerasan yang
luar biasa. Berlian merupakan sebuah mineral dari karbon yang memiliki
sifat-sifat fisika yang istimewa, dengan skala kekerasan tertinggi (10 MOHs)
dan kemampuannya mendispersikan cahaya.
Sebuah
benda yang diciptakan oleh Tuhan dengan segala kekuasaannya yang menjadikan
berlian memiliki nilai berharga dan sangat mahal. Dari pengertiannya saja sudah
merujuk kepada ilmu fisika dimana dikatakan berlian memiliki kemampuan mendispersi
cahaya. Dispersi cahaya adalah peristiwa penguraian cahaya putih (polikromatik)
menjadi cahaya-cahaya monokromatik.
Peristiwa
diatas, yang mungkin tidak kita sadari keberadaannya tetapi dapat memberikan
sebuah pengetahuan yang cukup membantu untuk menjelaskan bagaimana hal tersebut
dapat terjadi. Oleh karena itu penulis mengangkat judul kilauan indah berlian,
karena dirasa cukup menarik untuk dibahas dan mampu memberikan sebuah
pengetahuan kepada khalayak bahwa ternyata kilauan berlian tidak muncul secara
biasa, tetapi luar biasa.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
penjabaran latar belakang diatas, maka dari itu penulis berusaha merumuskan
masalah apa saja yang akan digali dari peristiwa tersebut, yaitu :
1. Bagaimana
asal-usul terbentuknya berlian?
2. Bagaimana
konsep fisika dalam menjelaskan berlian dapat berkilau ?
C. Tujuan
Penulisan
Setelah merumuskan masalah dari peristiwa yang ada,
maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah , untuk memberikan informasi dan
pengetahuan kepada pembaca mengenai :
1.
Asal usul terbentuknya berlian
2.
Konsep fisika yang menjelasan peristiwa
berkilaunya berlian.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Asal
Usul Berlian
Berlian berasal dari bagian terdalam gunung berapi
yang juga mengandung atom dan karbon. Berlian merupakan kristal transparan yang
mengikat empat bagian karbon atom. Batu berlian terbawa kepermukaan bumi
melalui letusan vulkanik. Menurut peneliti naiknya berlian kepermukaan bumi
dikarenakan batu yang mencair. (Wiryo: 2013) menyatakan bahwa berlian
dikembangkan dari bermil-mil bagian dalam permukaan bumi, pada kerendahan 150km
(90 mil), pada tekanan kira-kira 5Gpa dengan temperatur sekitar 12000C.
berlian bisa menjadi bentuk alami lainnya sesuai dengan tingginya tekanan,
secara relatif pada saat temperatur rendah. Tetapi berlian tidak dapat
terbentuk dari bawah laut.
Berlian terkenal sebagai material paling keras
ketiga setelah Aggregated Diamond Nanorods, dan Ultrahard Fullerite. Berdasarkan
sejarah nama berlian diambil dari bahasa Yunani kuno yang berarti tak
terkalahkan. Berlian muncul kepermukaan bumi sejak 1-3,3 milyar tahun yang
lalu. Berlian pertama kali ditemukan di daerah India, yang pada jamannya
dianggap sebagai pembawa keberuntungan bagi siapapun yang memilikinya.
(Rahim : 2014) menyatakan bahwa berdasarkan berita
terbaru 2014, Ahli geologi di University of Tennessee, Koxville, AS menemukan
30.000 berlian di pertambangan Udachnaya Rusia, setelah memalui pemindaian tomografi
sinar-X ditemukan bahwa tiap-tiap mineral itu memancarkan warna berbeda. Dari
pemindaian dengan tomografi sinar-X diketahui bahwa berlian terbentuk setelah
mineral garnet, olivin, dan piroksen. Dimana batuan alam terindah di dunia
tersebut terbentuk dari proses pengkristalan cairan yang lepas dari subduksi
kerak samudra, yang kemungkinan terdiri atas batu padat dan peridot.
B. Konsep
Fisika
Pertanyaan yang muncul dibenak penulis pertama kali
adalah mengapa berlian dapat berkilau. Pertanyaan tersebut ternyata mampu
dijawab oleh ilmu fisika, khususnya pada bidang optik geometri. Dimana berlian
tersebut ketika terkena cahaya akan memantul, hal tersebut merupakan salah satu
contoh dari pemantulan sempurna. Bagaimanakah pemantulan sempurna itu dapat
terjadi, maka berikut penjelasannya .
Tipller
(2001:448) menyatakan bahwa sebuah sumber titik didalam kaca dengan sinar yang
mengenai permukaan kaca-udara pada berbagai sudut, semua sinar akan dibelokkan
menjauhi garis normal. Ketika sudut datang bertambah hingga sudut kritis
c dicapai di mana sudut biasnya
900. Untuk sudut-sudut datang yang lebih besar dari sudut
kritis tersebut, tidak akan ada sinar yang dibiaskan. Semua energi akan
dipantulkan. Fenmena ini disebut sebagai pemantulan total. Pembiasan internal
total hanya terjadi ketika cahaya berasal dari medium dengan indeks bias yang
lebih besar. Secara matematis n1 lebih besar dari n2.
Berdasarkan
pernyataan diatas, hal tersebutlah yang juga terjadi pada berlian. Berdasarkan
tabel indeks bias beberapa zat disamping, menunjukkan bahwa berlian memiliki
indeks bias senilai 2,42. Indeks bias disini adalah kemampuan suatu medium
untuk membelokkan cahaya. Dan sesuai dengan
hukum pembiasan dari Snellius ketika cahaya datang dari medium yang
memiliki indeks bias besar menuju indeks bias yang kecil maka cahaya akan di
belokkan menjauhi garis normal.
Berarti ketika sudah diketahui indeks bias suatu
medium maka kita dapat mencari sudut kritis dari berlian itu. Dimana cahaya
merambat dari medium berlian ke medium udara, yang memiliki indeks bias
bernilai 1. Maka nilai sudut kritisnya :
Sin
c
Karena n2 adalah udara = 1 , dan n1 adalah
berlian = 2,42 ,
maka : Sin
c
Sudut
dengan sinus 0,413 adalah 24,390 , maka dengan memiliki sudut kritis
yang kecil sinar yang datang melebihi sudut 24,390 akan dipantulkan
seluruhnya tanpa ada berkas bias lagi.
Berkat indeks biasnya yang besar, maka banyak cahaya yang tidak
bisa keluar dari berlian tersebut melainkan kembali keberlian itu sendiri,
sehingga timbullah seperti sebuah kilauan yang indah dari berlian tersebut. Dengan
begitu pula untuk membedakan mana berlian asli dan palsu ketika berlian
diletakkan di atas sebuah tulisan maka berlian asli tidak akan bisa tembus
pandang, dan tulisan dikertas tidak akan terbaca.
Jika kita memperhatikan berlian dengan seksama maka akan
terlihat banyak sekali warna didalamnya. Ketika cahaya masuk
ke dalam berlian, maka cahaya tersebut akan sulit untuk keluar. Itu disebabkan
karena berlian memantulkan cahaya tersebut berulang-ulang. Lalu, cahaya yang
masuk ke dalam berlian akan terbagi menjadi 7 warna, karenanya berlian bisa
berkilau dan menghasilkan warna pelangi.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan maka, kita dapat menyimpulkan bahawa
berlian berasal dari perut bumi yang dapat muncul kepermukaan bumi melalui
letusan gunung berapi, dan berlian tidak dapat terjadi dibawah permukaan laut. Berlian
merupakan mineral paling keras ketiga, dimana memiliki indeks bias yang cukup
besar senilai 2,42 dan karena indeks biasnya yang besar maka berlian mampu
memunculkan kilauan yang indah karena cahaya yang masuk kedalam berlian tidak
banyak yang dibiaskan keluar (udara), maka dari itu cahaya banyak yang
terperangkap didalam berlian sehingga memantulkan kilauan indah jika terlihat
oleh mata. Berlian merupakan salah satu contoh dari peristiwa yang dapat
dijelaskan melalui ilmu fisika khususnya optik geometri pada materi pemantulan
sempurna.
B.
Saran
Seharusnya kita lebh bisa menggali lagi ilmu ilmu pengetahuan
mengenai fisika yang ada di sekitar kita khususnya peristiwa-peristiwa alam
yang tidak kita sadari keberadaannya. Jangan hanya mempelajari sesuatu hanya
untuk mendapatkan tujuan tertentu, tetapi mempelajar sesuatu yang tidak kita
sadari pun penting karena dibalik itu semua tersimpan kuasa Tuhan yang sangat
banyak. Contohnya saja judul yang baru saja penulis bahas. Kedepannya semoga
bisa menjadi sebuah pelajaran dan ilmu ynag mampu dibagikan dan bisa mengalami
perkembangan tidak hanya sampai disini saja. Terima Kasih.
DAFTAR
PUSTAKA
Rahim, Nurmala. 2014. Batu Besar Aneh Mengandung 30.000
Berlian. (online).www.infospesial.net. Diunduh Minggu, 12
April 2015, pukul 14.50.
Tipler, Paul A. 2001. Fisika Edisi Ketiga Jilid Dua. Jakarta :
Erlangga.
Wiryo. 2013. Asal Usul Batu Berlian. (online). www.anehdidunia.com.
Diunduh Minggu, 12 April 2015, pukul 14.55.
0 komentar:
Posting Komentar